BNI: Infrastruktur Andal, Ekonomi Indonesia Maju Pesat

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur nasional. Partisipasi aktif BNI dalam International Conference Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, yang mempertemukan para pemangku kepentingan infrastruktur dalam dan luar negeri, menjadi bukti nyata dukungan tersebut. Kehadiran BNI di ICI 2025 menunjukkan peran konsisten perusahaan sebagai agen pembangunan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BNI, satu-satunya bank BUMN yang membuka booth di konferensi ini, memanfaatkan kesempatan untuk memamerkan kontribusinya pada berbagai proyek infrastruktur strategis. Mulai dari moda transportasi modern hingga jaringan jalan tol, BNI berperan penting dalam meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan di Indonesia. Wakil Komisaris Utama BNI, Tedi Barata, dan jajaran manajemen lainnya menyambut kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi ke booth BNI.

BNI: Pilar Utama Pendanaan Infrastruktur Nasional

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyatakan keyakinan BNI bahwa pembangunan infrastruktur merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, BNI berkomitmen untuk terus berkontribusi secara aktif dalam pengembangan sektor ini.

Partisipasi BNI dalam ICI 2025 bukan sekadar partisipasi biasa.

Ini merupakan perwujudan komitmen jangka panjang BNI dalam mendukung kemajuan infrastruktur nasional secara menyeluruh.

Jejak BNI dalam Proyek Infrastruktur Strategis

Sejak tahun 2016, BNI telah secara konsisten terlibat dalam pembiayaan berbagai proyek infrastruktur vital.

Beberapa proyek tersebut mencakup pembangunan sistem transportasi massal, pembangkit listrik, dan jalan tol.

Salah satu proyek awal yang menandai dukungan BNI adalah pembiayaan LRT Palembang sebesar Rp4,59 triliun pada tahun 2016.

Dalam proyek ini, BNI berperan sebagai original mandated lead arranger dan book runner, dengan kontribusi pembiayaan mencapai Rp1,99 triliun.

Pada tahun 2017, BNI turut mendukung pembangunan LRT Jabodebek dengan menyediakan pembiayaan sebesar Rp6 triliun.

Ini merupakan bagian signifikan dari total kebutuhan pendanaan proyek sebesar Rp18 triliun.

Tahun 2018 menandai partisipasi BNI dalam proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta.

Melalui sindikasi kredit senilai Rp7,84 triliun, BNI berkontribusi sebesar Rp515,27 miliar untuk PT KAI dan PT Railink.

Dukungan BNI juga meluas ke sektor energi.

Pada 2019, BNI mengucurkan Rp2,3 triliun untuk pembangunan PLTU dan PLTMG, demi percepatan elektrifikasi Indonesia.

Pada tahun 2021, BNI berperan dalam pembiayaan proyek PLTP berkapasitas 110 MW dengan total pembiayaan senilai 34 juta dolar AS.

Proyek infrastruktur jalan tol juga mendapat perhatian serius dari BNI, termasuk Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (2022), Jakarta Outer Ring Road II, Trans Jawa, dan Trans Sumatera.

Di tahun 2024, BNI menjadi bagian penting dalam struktur pendanaan Jalan Trans Papua dan berperan sebagai transaction advisor dalam pembiayaan ekuitas proyek Trans Jawa.

Terbaru, BNI turut mendukung pendanaan pengadaan 612 unit kereta stainless steel new generation (2025) hasil kerja sama dengan PT KAI dan PT SMI.

BNI: Menuju Masa Depan Infrastruktur Indonesia

Komitmen BNI tak hanya terbatas pada transportasi dan energi.

BNI juga aktif berinvestasi di sektor pengembangan kawasan ekonomi dan digitalisasi layanan keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pembangunan kantor pusat digital banking di IKN dan pendanaan Rp1,2 triliun untuk KEK Sanur menunjukkan komitmen berkelanjutan BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kolaborasi dan inovasi merupakan kunci keberhasilan BNI dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

Melalui pembiayaan strategis, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi layanan, BNI terus mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Komitmen ini menjadikan BNI sebagai pilar penting dalam pembangunan infrastruktur nasional, mendorong konektivitas, pemerataan, dan kemajuan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.